Tenggir Park merupakan destinasi wisata yang berada di hutan lereng Gunung Lawu bagian Barat. Lokasinya berada di sebelah Tenggara kompleks Candi Sukuh, Kelurahan Berjo. Lahan hutan di kawasan tersebut saat ini dalam penguasaan Perum Perhutani –BUMN yang selama ini dikenal mengelola sumber daya hutan, dan dikelola oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta.
Pada prakteknya, pengelolaan destinasi wisata ini tidak dikelola sendiri oleh Perum Perhutani, melainkan dikerjasamakan dengan pihak lain. Tenggir Park saat ini dikelola oleh unit bisnis milik mantan Wakil Bupati Karanganyar Paryono bersama anaknya, Disa Ageng Aliven. Di Perum Perhutani sendiri seluruh destinasi wisata yang dimiliki berada di bawah Departemen Ekowisata di kantor pusat Perum Perhutani.
Tenggir Park ini merupakan destinasi wisata yang terbilang masih baru. Menawarkan spot selfie instagramable dengan latar belakang alam hijau khas bebukitan yang mempesona. Selama ini Tenggir Park sukses mendapat tempat di hati wisatawan yang sudah pernah berkunjung.
Meskipun wisata Tenggir park tergolong wisata baru, namun memiliki fasilitas wisata yang lengkap. Memberikan pelayanan dengan kualitas biak sangat baik. Hal ini untuk menjawab tuntutan, karena pengunjung pasti akan memilih perusahaan pelayanan dan pengelola yang memberikan rasa puas dari pelayanan jasa yang mereka gunakan.
Bahkan meski destinasi wisata yang baru berdiri, telah ada mahasiswa yang menjadikannya sebagai tempat penelitian. Mahasiswa di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta bernama Dwi Juniarti melakukan penelitian pada sisi kualitas pelayanannya. Ia menulis skripsi dengan judul Pengukuran Kualitas Pelayanan pada Obyek Wisata Tenggir Park di Kecamatan Ngargoyoso Melalui Metode Serqual. Dari file skripsi yang ditemukan di internet tersebut tercantum bahwa penelitian dan penyusunan skripsi tersebut dilakukan pada tahun 2020.
Dwi Juniarti mengkategorisasikan obyek wisata ini bergerak dalam bidang industri jasa pariwisata, sehingga ia fokus meneliti kualitas pelayanan. Seperti diketahui, menurut Jasfar (2012), kepuasan pelanggan (customer’s satisfaction) didefinisikan sebagai perbandingan antara persepsi pelanggan terhadap jasa yang diterima dan harapan sebelumnya menggunkan jasa tersebut.
Metode servqual atau service quality adalah cara atau metode yang sering digunakan untuk mengukur kualitas sebuah layanan atau jasa yang berbentuk kuesioner. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman & Berry. Servqual adalah instrumen yang dikembangkan dengan pilihan skala yang ringkas namun memiliki tingkat dan akurasi yang cukup tinggi yang dapat digunakan menajemen perusahaan agar lebih mengerti bagaimana persepsi konsumen dan harapan konsumen akan pelayanan yang diberikannya.
Dari penelitian yang dilakukan saat mengukur kualitas layanan wisata Tenggir Park Dwi Juniarti menemukan bahwa semua dimensi yang diukur mendapat nilai gap positif yang artinya telah memenuhi harapan/ekspetasi pengunjung. Perhitungan tingkat kepuasan yang diukur menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 77,20% yang berarti “Puas”. Artinya bahwa pengunjung obyek wisata Tenggir Park merasa sangat puas terhadap pelayanan yang telah diberikan. Analisis dari metode Servqual dapat diketahui bahwa semua gap bernilai positif, artinya pada dimensi ini kinerja pelayanan dari obyek wisata Tenggir Park telah memenuhi harapan/ ekspektasi pengunjung obyek wisata Tenggir Park.
Bagi kita yang awam barangkali menilai kepuasan pengunjung atas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa wisata hany dengan perkiraan saja. Namun bagi para mahasiswa yang belajar pada program studi manajemen atau teknik industri dan peneliti akan menggunakan metode atau cara agar hasilnya lebih akurat dan anggapan tersebut tidak diragukan kebenarannya.
Berdasarkan penelitian tersebut, Dwi Juniarti memberikan saran ke manajemen pengelola Tenggir Park antara lain, pengelola Tenggir Park agar selalu memberikan inovasi lebih baru dalam hal pelayanan yang akan menjadi keyakinan bagi pelanggan serta melakukan evaluasi dari pengalaman sebelumnya dapat membantu memahami keinginan dan harapan pengunjung. Selanjutnya perlu juga meningkatkan kualitas pelayanan yang telah diberikan dan mempertahankan kinerja pelayanan yang sudah baik sehingga memberikan nilai kepuasan kepada pengunjung untuk mengunjungi kembali. Dengan memperhatikan pentingnya kepuasan tersebut, nantinya akan memberikan keuntungan pada obyek wisata Tenggir Park.
Model penilaian kualitas layanan jasa seperti ini sebaiknya dilakukan untuk semua destinasi wisata di kawasan Ngargoyoso. Sehingga layanan industri pariwisata di kawasan ini akan semakin baik. Di lain pihak ini juga bisa memberikan inspirasi bagi mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi di wilayah Surakarta bisa menggunakan berbagai destinasi wisata di Ngargoyoso sebagai bahan penelitian. Sehingga bisa memberikan manfaat kepada kedua pihak.